Milia, atau benjolan kecil berwarna putih kekuningan di wajah, seringkali disalahartikan sebagai komedo. Kondisi kulit ini umumnya muncul di sekitar hidung, pipi, dan bawah mata tanpa disadari. Benjolan tersebut sebenarnya adalah kista yang mengandung keratin, yaitu protein pembentuk lapisan kulit luar. Meskipun bisa muncul pada siapa saja dan di mana saja di tubuh, milia lebih sering terjadi di wajah.
Penyebab pasti milia masih belum sepenuhnya dipahami, namun umumnya terkait dengan penumpukan keratin di bawah permukaan kulit. Faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya milia antara lain penggunaan produk perawatan kulit yang menyumbat pori-pori, kurang tidur, paparan sinar matahari berlebihan, kondisi kulit tertentu seperti rosacea atau eksim, dan faktor genetik. Ada dua jenis milia, yaitu milia primer yang muncul tanpa sebab yang jelas, dan milia sekunder yang disebabkan oleh kondisi kulit lain atau cedera.
Diagnosis milia biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik oleh dokter, dan biopsi kulit hanya diperlukan ketika terdapat keraguan pada diagnosis. Jadi, penting untuk memahami bahwa milia adalah kondisi kulit yang kompleks dan penyebabnya bervariasi. Jika Anda memiliki benjolan kecil berwarna putih kekuningan di wajah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.
