Lebaran merupakan momen berkumpul dengan keluarga besar yang sering kali disertai dengan pertanyaan-pertanyaan pribadi yang dapat membuat sebagian orang merasa tidak nyaman. Mulai dari pertanyaan “Kapan nikah?” hingga “Kapan punya anak?”, basa-basi semacam ini bisa terasa mengganggu bagi sebagian individu. Menurut psikolog klinis, Nena Mawar Sari, pertanyaan-pertanyaan seperti kapan menikah atau kapan punya anak yang sering dilontarkan oleh kerabat atau anggota keluarga sebenarnya merupakan pertanyaan yang netral. Meskipun bagi sebagian orang pertanyaan tersebut dianggap tidak sopan dan melampaui batas, Nena menekankan pentingnya memahami bahwa pertanyaan tersebut sebenarnya netral. Hal ini dapat membantu menjaga suasana hati selama liburan tidak terganggu. Orang yang bertanya tentang kapan menikah atau kapan punya anak biasanya adalah mereka yang tidak terlalu kenal secara personal atau dekat. Sedangkan orang-orang yang memiliki kedekatan secara emosional cenderung akan bertanya mengenai kabar atau kondisi belakangan.
Untuk menghadapi pertanyaan yang dianggap sensitif, Nena merekomendasikan untuk tersenyum dan kemudian menghindar. Dengan cara ini, setidaknya orang yang bertanya akan menyadari bahwa kita tidak nyaman dengan situasi tersebut. Tindakan ini dapat membantu menjaga keharmonisan dalam suasana berkumpul Lebaran tanpa harus merasa terganggu oleh pertanyaan-pertanyaan yang dianggap terlalu pribadi atau sensitif.