Masuk ke musim pancaroba, yang merupakan masa transisi antara musim hujan dan kemarau, seringkali membawa tantangan kesehatan yang harus diwaspadai. Perubahan cuaca ekstrem, fluktuasi suhu, dan kelembapan udara tinggi menciptakan kondisi ideal bagi penyebaran berbagai penyakit. Di Indonesia, musim pancaroba dikenal sebagai periode yang rentan terhadap peningkatan kasus penyakit.
Perubahan cuaca yang drastis, seperti cuaca panas yang tiba-tiba diikuti dengan hujan deras, dapat memengaruhi kondisi tubuh dan menurunkan sistem kekebalan tubuh. Ini membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu, penting untuk memahami jenis penyakit yang umum terjadi selama musim pancaroba dan langkah-langkah pencegahannya.
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah salah satu penyakit yang sering muncul selama musim pancaroba. Menurut dr. Monica Cynthia Dewi, Medical Manager Halodoc, ISPA dan influenza menjadi keluhan paling umum yang dikonsultasikan pada bulan November-Desember. Hampir setengah dari kasus gangguan pernapasan terjadi pada mereka yang berusia antara 25-35 tahun.
ISPA mencakup beberapa penyakit seperti flu, batuk, pilek, dan bronkitis. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyebar melalui percikan air liur saat batuk atau bersin. Gejalanya meliputi hidung tersumbat, sakit tenggorokan, kelelahan, demam, pusing, dan sesak napas. Meskipun sering sembuh sendiri, ISPA dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia.
Selain ISPA, influenza juga menjadi ancaman selama musim pancaroba. Perubahan cuaca ekstrem dan kelembapan yang tinggi mempermudah penyebaran virus influenza. Gejalanya mirip dengan ISPA, tetapi biasanya disertai dengan nyeri otot dan sendi yang lebih parah.