Di Indonesia, persoalan kekurangan gizi dan stunting merupakan isu strategis yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ekonomi, sanitasi, dan budaya. Tidak hanya kekurangan asupan gizi, namun masalah juga mencakup kelebihan berat badan hingga obesitas. Prevalensi gizi kurang, stunting, dan obesitas yang masih tinggi di Tanah Air menunjukkan pentingnya pengembangan produk pangan fungsional untuk mendukung konsumsi bahan pangan lokal dalam pemenuhan diet masyarakat.
Guru Besar FK-KMK UGM, Prof. Dr. Lily Arsanti Lestari, S.T.P., M.P., menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi bahan pangan lokal yang belum dimanfaatkan secara optimal. Pengembangan produk pangan olahan berbasis bahan lokal menjadi penting agar dapat memberikan manfaat kesehatan yang spesifik. Diet yang seimbang memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan dan gizi, serta menurunkan risiko penyakit.
Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di UGM, Lily menekankan perlunya kebijakan dan komitmen lintas sektor untuk memberikan akses bahan pangan lokal yang bergizi kepada masyarakat. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan gizi, mengingat bahwa obesitas juga merupakan persoalan serius yang perlu diatasi. Dengan mengedepankan pemanfaatan bahan pangan lokal dalam diet sehari-hari, diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
