Pemerintah Dilaporkan Sukses Menstimulus Pertumbuhan Ekonomi
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, yang juga Juru Bicara Presiden RI, menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,2 persen pada kuartal II tahun 2025 merupakan hasil dari berbagai faktor, termasuk paket stimulus yang dikeluarkan pemerintah. Dalam sebuah wawancara di Jakarta, Prasetyo menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh belanja rumah tangga, belanja pemerintah, dan investasi, yang semuanya merupakan hasil dari program dan stimulus yang disiapkan pemerintah.
Meskipun tidak memberikan penjelasan teknis secara detail, Menteri Sekretaris Negara menegaskan bahwa tugas pemerintah adalah menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, perhitungan resmi mengenai pertumbuhan ekonomi diserahkan kepada Badan Pusat Statistik (BPS) yang secara resmi melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12 persen pada kuartal II tahun 2025 dengan nilai PDB sebesar Rp5.947 triliun.
BPS juga mengungkapkan bahwa lapangan usaha seperti industri pengolahan, pertanian, perdagangan, dan pertambangan menjadi kontributor terbesar terhadap PDB, sementara konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto mengalami pertumbuhan positif. Konsumsi rumah tangga sendiri menyumbang sebesar 54,25 persen terhadap PDB, menunjukkan peran pentingnya dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan pertumbuhan ekonomi positif tersebut, Indonesia berhasil bersaing dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Berbagai pihak, termasuk Kamar Dagang dan Industri (Kadin), memberikan apresiasi atas pertumbuhan ekonomi yang melebihi ekspektasi. Selain itu, Prasetyo juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan berbagai sektor dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
