Tren childfree semakin populer di kalangan beberapa individu, namun mayoritas narasumber masih menginginkan untuk memiliki anak. Mereka menganggap bahwa keputusan untuk tidak memiliki anak adalah hak setiap individu, namun tetap memiliki keinginan untuk membangun keluarga dengan adanya anak. Ada yang seperti Aji yang menyatakan bahwa setiap individu memiliki hak untuk memilih apakah ingin memiliki anak atau tidak, namun dia sendiri lebih memilih untuk memiliki anak. Ghita awalnya merasa asing dengan konsep childfree namun tetap mempertahankan keinginannya untuk memiliki anak, meski juga menghargai pilihan orang lain.
Menurut Zahra, meskipun awalnya setuju dengan konsep childfree, namun pikirannya berubah seiring waktu. Ia merasa bahwa memiliki anak diperlukan untuk melahirkan generasi emas di masa depan. Menyusul pernyataan dari Thoai Ngo, seorang profesor populasi dan kesehatan keluarga di Columbia School of Public Health, bahwa Generasi Z cenderung memprioritaskan pertumbuhan diri dan pengembangan karier sebelum membentuk keluarga. Mereka tumbuh di tengah krisis iklim dan ketidakstabilan ekonomi, sehingga beberapa dari Generasi Z masih mempertahankan konsep childfree.
Berbagai pandangan ini menunjukkan bahwa masing-masing individu memiliki pandangan dan pilihan sendiri terkait memiliki atau tidak memiliki anak. Meskipun tren childfree semakin populer, namun keinginan untuk memiliki anak juga tetap menjadi hal yang penting bagi sebagian besar individu. Semua pilihan ini didasarkan pada keyakinan dan nilai masing-masing individu.