Friday, November 22, 2024
HomeKriminalRemaja di Gorontalo Muntah Darah setelah Dipukuli Polisi karena Dikira Pelaku Tawuran

Remaja di Gorontalo Muntah Darah setelah Dipukuli Polisi karena Dikira Pelaku Tawuran

Minggu, 4 Februari 2024 – 04:37 WIB

Gorontalo – Seorang remaja bernama Abdul Ajiz Potabuga di Kabupaten Gorontalo diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum anggota Polri. Remaja 17 tahun itu babak belur dianiaya polisi berinisial TA dengan cara dihajar hingga muntah darah.

Abdul Ajiz mengaku diadang anggota Polri itu lalu dipukuli pada bagian wajah dan perut menggunakan senjata. Imbas pukulan pakai senjata, korban mengalami mata memar dan muntah darah saat tiba di rumahnya.

Dia menjelaskan insiden itu berawak saat dirinya dihubungi oleh rekannya. Ia mengaku rekannya menghubungi karena kakak yang bersangkutan mendapat masalah di depan Kampus Universitas Gorontalo. Nah, dari situ, Abdul dan beberapa temannya kemudian menuju ke lokasi. Namun, begitu tiba di lokasi, masalah tersebut ternyata sudah didamaikan.

Lalu, saat dalam perjalanan pulang, Abdul mengaku bersama teman-temanya langsung dicegat oleh oknum polisi yang mengendarai mobil. Saat diinterogasi, Abdul jelaskan kepada polisi tersebut bahwa dirinya tak terlibat dalam perkelahian di lokas. Dia menuturkan, saat tiba di lokasi peristiwa itu sudah didamaikan.

Namun, tak lama kemudian, oknum polisi inisial TA itu tiba-tiba langsung menghantam Abdul pakai senjata. Anggota polisi itu terus menghajar Abdul tepat di bagian wajah dan perut.

Sementara, Kapolres Gorontalo AKBP Deddy Herman jelaskan penganiayaan itu terjadi saat anggotanya dapat informasi ada aksi tawuran antara pelajar SMK di lokasi tempat bermain futsal di Kota Gorontalo.

Deddy menyampaikan kronologi peristiwa penganiayaan itu ada dua versi, Dia bilang dari versi korban bahwa jadi korban penganiayaan salah sasaran oleh anggota kepolisian di lokasi. Sementara, oknum anggota polisi itu menyebut korban merupakan bagian dari pemuda yang terlibat dalam tawuran tersebut.

Deddy menuturkan, kasus ini akan diusut tuntas. Lalu, ia menegaskan oknum anggota tersebut akan disanksi jika terbukti bersalah. Meski demikian, saat ini anggota polisi inisial TA itu tengah jalani pemeriksaan oleh Propam setelah korban melapor.

Lebih lanjut, Deddy berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Dia juga menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya terhadap korban dan keluarganya.

Halaman Selanjutnya: “Saya dan teman dicegat dengan mobil oleh komandan itu. Terus, bapak komandan polisi ini mengancam katanya kalau lari dia mau tembak kami. Jadi kami bilang, kami ini tidak tau apa-apa,” jelasnya.

Source link

ARTIKEL TERKAIT

paling populer