Pihak Anies Baswedan memperingatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto agar tidak menyebarkan kabar yang belum jelas kebenarannya mengenai konflik di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau. Jika Prabowo memang memiliki bukti tentang campur tangan asing, seharusnya dia membukanya secara jelas kepada publik.
“Pak Prabowo sebaiknya tidak menyebarkan gosip yang tidak perlu dan belum jelas kebenarannya. Jika memang gagal menjaga situasi, sebaiknya dievaluasi terlebih dahulu, bukan terburu-buru menyalahkan pihak asing. Jika memang ada bukti, sebaiknya dibuka secara jelas agar semuanya menjadi jelas,” kata juru bicara Anies, Surya Tjandra, dalam keterangannya, Jumat (3/11).
Surya menegaskan bahwa penyelesaian konflik tanah di Rempang seharusnya lebih berfokus pada kepedulian pemerintah terhadap masa depan warga yang terkena dampak penggusuran. Solusi yang lebih adil bagi masyarakat Rempang seharusnya menjadi prioritas.
“Kami juga berharap agar Prabowo tidak merusak perjuangan warga untuk hidup mereka di masa depan setelah terkena penggusuran. Masalah Kampung Tua di Kepulauan Riau ini sudah kami dengar sejak kami masih menjabat sebagai Wakil Menteri ATR/BPN. Kami memahami keprihatinan warga, tetapi tampaknya belum diselesaikan secara adil,” ujarnya.
Bagi aktivis dan pengacara pro bono ini, pendekatan persuasif melalui mediasi antara pihak yang bersengketa bisa menjadi salah satu solusi yang diajukan oleh pemerintah. “Daripada mengeluarkan pernyataan seperti ini, lebih baik Prabowo membantu mempercepat proses mediasi independen yang telah diusulkan oleh berbagai pihak, termasuk Komnas HAM,” tambah Surya Tjandra.
