Kamis, 14 Desember 2023 – 22:59 WIB
LABUAN BAJO – Setelah penyelenggaraan Picnic Over The Hill (POTH) Vol. 2, pada 9-10 Desember 2023 berhasil mencatat jumlah kunjungan sebanyak 2.000 orang yang didominasi oleh masyarakat Labuan Bajo dan sekitarnya, serta 5 WNA.
Event yang merupakan momentum aktivasi Kawasan Parapuar yang diselenggarakan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) ini menawarkan berbagai keseruan bagi para pengunjung, mulai dari bergoyang bersama, picnic bersama, bermain, menikmati senja, hingga karaoke bersama. Tidak hanya itu, pada penyelenggaraan event ini, para pengunjung juga disuguhi berbagai penampilan dari berbagai talenta seperti Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Manggarai Barat, Sanggar Wela Rana, Kamus Band, Dynamic, Saint Yowzha, Oldwall, Glenn Sebatian, Justy Aldrin, Mukarakat, dan Saykoji.
Salah satu pengisi acara dari Sanggar Wela Rana yaitu Felix Edon mengungkapkan antusiasmenya karena timnya diberi kesempatan untuk menjadi salah satu performer dalam event POTH Vol. 2. Felix juga menyatakan kekagumannya saat menikmati pemandangan 360 derajat kota Labuan Bajo dari Kawasan Parapuar.
“Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada BPOLBF yang telah menghubungi kami untuk turut ambil bagian dalam event ini. Jadi kami baru saja tiba dari Ruteng dan rasa lelah hilang seketika ketika sampai di sini (Parapuar), sangat indah,” ujar Felix yang merupakan pembina Sanggar Wela Rana sekaligus Ketua PAPPRI Kabupaten Manggarai.
Menyambut baik hal tersebut, Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina juga menyampaikan bahwa momentum aktivasi event di Parapuar ini juga merupakan salah satu bentuk promosi kawasan yang akan dikembangkan menjadi Kawasan Pariwisata Terpadu dengan menawarkan 4 zona nantinya.
“Pengaktivasian event ini merupakan salah satu cara kami untuk memperkenalkan Kawasan Pariwisata Terpadu yang nantinya akan kami kembangkan. Harapannya, melalui event ini, masyarakat Labuan Bajo dan sekitarnya semakin aware dan mulai mengenal tentang Parapuar,” ungkap Shana.
Berbeda dengan POTH Vol. 1, yang hanya menampilkan satu panggung, di POTH Vol. 2 ini para pengunjung disuguhkan dua nuansa berbeda dalam dua panggung yang apik, yaitu Senja Stage dengan nuansa romantis dan syahdu yang berlokasi di Taman Parapuar yang sekaligus merupakan titik 0 kawasan, serta Pesta Stage dengan nuansa yang lebih meriah. Dua panggung ini dihadirkan untuk dapat memenuhi semua kebutuhan healing para pengunjung.
Salah seorang pengunjung, Puput mengungkapkan bahwa dirinya datang ke event ini untuk healing setelah bekerja selama seminggu.
“Akhir pekan itu bagi saya adalah waktu untuk healing dan saat melihat ada postingan tentang event ini di media sosial, tanpa berpikir panjang saya dan teman-teman langsung membeli tiket. Ketika sampai di sini, ternyata ada dua panggung, jadi tadi sore, kami duduk di dekat panggung Senja dan ketika malam pindah ke panggung Picnic,” ujarnya.
Event ini juga melibatkan 20 UMKM dari berbagai bidang seperti fesyen, kuliner, dan kriya serta 1 food truck. Kehadiran UMKM ini menjadi pelengkap semaraknya POTH Vol. 2, para pengunjung dapat menikmati sunset dan berbagai aktivitas lainnya sambil ditemani dengan berbagai pilihan jajanan dan oleh-oleh yang dijual dalam event ini.
“Setelah melalui tahap pendaftaran yang kita umumkan di media sosial kita, terpilih sekitar 20 UMKM dan memang UMKM ini didominasi oleh bidang kuliner karena sesuai dengan tema piknik yang kita usung,” jelas Shana.
Selain mencatat jumlah pengunjung yang lebih banyak dari POTH Vol. 1, POTH Vol. 2 ini juga melibatkan 20 UMKM untuk memperkenalkan dan menjual produk-produk mereka. Total transaksi dari UMKM selama dua hari acara berlangsung adalah sebesar Rp.30.768.000. Nilai ini lebih banyak sekitar 10 juta dibandingkan dengan POTH Vol. 1 yang mencatat total transaksi sebesar Rp. 20.122.000.
Sama seperti POTH Vol. 1, keberhasilan event POTH Vol. 2 ini tidak terlepas dari keterlibatan masyarakat lokal dalam penyelenggaraannya sebagai penyedia logistik acara, talenta, pengelola parkir, pengunjung, hingga pengelolaan sampah. Pada POTH Vol. 2 ini tercatat total sampah sebanyak 173,3 kg dengan rincian sampah daur ulang sebanyak 42,2 kg, sampah residu sebanyak 131 kg.
BPOLBF sendiri berharap, melalui pelaksanaan POTH secara bertahap dan berkala, masyarakat khususnya yang tinggal di kawasan penyangga Parapuar bisa bersama-sama belajar dan tumbuh untuk mengembangkan pariwisata kawasan dan sekitarnya baik sebagai pengelola, performer budaya, pelaku industri pariwisata lainnya, hingga sebagai pengunjung, sehingga cita-cita pengembangan pariwisata berkelanjutan dan berbasis masyarakat dapat terwujud.
