Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa peneliti Rusia sedang mengembangkan vaksin kanker. Ia berharap bahwa vaksin tersebut akan segera tersedia untuk masyarakat, seperti yang disampaikan Putin dalam konferensi pers yang disiarkan di televisi.
“Kami hampir menciptakan apa yang disebut vaksin kanker dan obat immumodulatory generasi terbaru,” kata Putin dalam sebuah acara forum teknologi masa depan di Moscow.
“Saya berharap bahwa keduanya bisa menjadi metode efektif yang digunakan untuk terapi,” kata Putin seperti dilaporkan oleh Independent pada Sabtu (17/2/2024).
Namun, Putin tidak menjelaskan secara rinci jenis vaksin kanker yang dimaksud.
Sebelumnya, industri kesehatan Rusia telah mengembangkan vaksin COVID-19 yang bernama Sputnik V. Vaksin tersebut tidak hanya digunakan di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Putin juga mengaku bahwa dirinya telah mendapatkan vaksin Sputnik V.
Berbagai negara dan perusahaan saat ini juga sedang berupaya mengembangkan vaksin kanker. Tahun lalu, pemerintah Inggris menandatangani kerja sama dengan perusahaan Jerman, BioNTech, yang berupaya mengembangkan pengobatan kanker personal melalui uji klinis yang menjangkau 10 ribu pasien di 2030.
Selain itu, perusahaan lain seperti Moderna dan Merck & Co juga sedang mengembangkan vaksin kanker eksperimental yang, menurut studi, dapat mengurangi kemungkinan kekambuhan atau kematian akibat melanoma, salah satu jenis kanker kulit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel melanosit secara tidak normal.
