Home wisata Kenyamanan Mendaki Gunung Indonesia yang Terbersih

Kenyamanan Mendaki Gunung Indonesia yang Terbersih

0

WONOSOBO – Traveling tidak selalu harus tentang mencicipi kuliner atau menikmati pemandangan kota. Mendaki gunung kini juga menjadi salah satu cara penyembuhan yang tidak kalah populer. Meskipun melelahkan untuk mendaki hingga ribuan meter di atas permukaan laut, tetapi keringat yang mengucur akan terbayar saat melihat keindahan pemandangan di puncak.

Baca Juga :

Keren! Mbah Wahyuni, Pendaki Berusia 71 Tahun yang Sudah Taklukkan Banyak Gunung di Indonesia

Dapat menghirup udara segar sambil menikmati keindahan alam, ditambah lagi dengan pemandangan lautan awan yang terlihat jelas di depan mata, nikmat Tuhan mana lagi yang bisa kamu dustakan? Ayo, gulir ke bawah untuk mengetahui keseruan mendaki gunung.

Namun, tentu saja untuk dapat menikmati udara segar dan keindahan alam di pegunungan, kebersihan menjadi salah satu faktor terpenting. Dan pengalaman lengkap tersebut bisa kamu temukan saat mendaki Gunung Kembang melalui Blembem, di Wonosobo, Jawa Tengah.

Baca Juga :

Pemkot Tangsel Tiap Hari Berjibaku Atasi 1000 Ton Sampah, Benyamin: Persoalan yang Serius

Ilustrasi pendaki gunung.

Dikenal sebagai gunung terbersih di Indonesia, kamu pasti akan merasa nyaman saat mendaki gunung dengan ketinggian 2340 meter di atas permukaan laut ini. Namun, ingatlah untuk tidak meninggalkan sampah di gunung!

Baca Juga :

Aktivitas Gunung Ruang Mereda, Operasional Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal

VIVA sendiri berkesempatan untuk menjajal langsung gunung yang berdekatan dengan Gunung Prau, Sindoro, dan Sumbing ini. Dalam rangkaian acara EIGER Women Adventure Camp (WAC) 2024, bersama dengan 100 peserta WAC lainnya, kami menelusuri setiap pos dengan nyaman, tanpa meninggalkan satu pun sampah.

Meskipun jalur mendaki Gunung Kembang melalui Blembem ini tergolong tidak mudah karena tanpa henti menanjak, namun kelelahan itu pasti akan terbayar saat mencapai puncak. Hal ini disebabkan oleh latar belakang Gunung Kembang yang diapit oleh Gunung Sindoro dan Sumbing yang begitu mempesona.

Iwan Santoso, pengelola basecamp Gunung Kembang melalui Blembem menjelaskan, Gunung Kembang memiliki reputasi sebagai gunung terbersih di Indonesia karena menerapkan sistem pencegahan dengan pendekatan personal. Mereka berusaha sekecil mungkin untuk mengurangi sampah yang dibawa oleh pendaki, serta memastikan tidak ada satu pun sampah yang ditinggalkan di puncak gunung.

Yang menarik dan menjadi tantangan adalah, ketika pendaki membawa makanan atau minuman kemasan, plastik sobekan bahkan akan diperiksa di basecamp setelah kembali. Jika ada sekecil apapun yang tertinggal, pendaki akan dikenakan denda.

“Upaya yang dilakukan oleh tim pengelola basecamp Gunung Kembang melalui Blembem adalah untuk menyadarkan orang tentang pentingnya menjaga gunung dari sampah. Menerapkan aturan yang disiplin untuk mengurangi membawa barang-barang yang bisa menimbulkan sampah di gunung, dan menyimpan barang tersebut dalam wadah plastik yang dapat digunakan berulang kali,” kata Iwan.

Pendaki menelusuri jalur Gunung Kembang melalui Blembem di Wonosobo, Jawa Tengah.

Keinginan awal untuk menjadikan Gunung Kembang melalui Blembem zero waste ini muncul karena kekhawatiran Iwan melihat hampir semua gunung di Indonesia sudah rusak dan kotor. Sejak saat itu, dia dan tim pengelola lainnya bertekad untuk memberikan contoh bagi gunung-gunung lainnya.

“Jika tidak ada yang berani memberikan contoh, maka tujuan tersebut tidak akan tercapai. Gunung-gunung di Indonesia akan semakin tidak terawat,” katanya.

“Oleh karena itu, kita harus berani mengambil keputusan untuk menjadikan Gunung Kembang sebagai contoh, kita edukasi orang-orang. Meskipun risiko kerusakan pasti ada, namun kita berusaha untuk meminimalisir kerusakan,” tambahnya.

Menurut Iwan, salah satu cara untuk mengurangi kerusakan alam adalah dengan menjadikan gunung tetap bersih. Saat gunung dalam keadaan bersih, para pendaki yang ingin berkemah pun akan merasa lebih nyaman.

“Gunung lain dapat dengan cepat rusak karena lingkungannya kotor, sehingga orang malas mendirikan tenda. Mereka akan mencari tempat lain. Di sana, mereka akan meninggalkan sampah, dan keesokan harinya orang datang tidak mau berada di sana lagi, sehingga mereka akan membuka lahan baru lagi. Inilah faktor kerusakan alam di gunung sebenarnya,” tandasnya.

“Penanganannya sebenarnya mudah, dengan menjaga kebersihan saja, sangat bermanfaat untuk mengurangi risiko kerusakan meskipun kerusakan tetap ada. Namun, seharusnya kerusakan yang terjadi dalam waktu 10 tahun, dapat bertahan hingga 20-30 tahun. Itulah salah satu yang kita antisipasi sejak awal,” tambah Iwan Santoso.

Berkat komitmen para pengelola Gunung Kembang melalui Blembem dalam menjaga kebersihan, mereka memperoleh penghargaan Padmamitra Award karena dianggap sebagai pengelola yang peduli terhadap lingkungan. Bahkan, tim juri telah membuktikan sendiri dengan mendaki Gunung Kembang hingga ke puncak untuk melihat dengan mata kepala sendiri betapa bersihnya gunung ini.

Halaman Selanjutnya

Iwan Santoso, pengelola basecamp Gunung Kembang via Blembem menjelaskan, Kembang memiliki julukan sebagai gunung terbersih di Indonesia, karena menerapkan sistem preventif dengan pendekatan personal. Mengurangi sekecil mungkin sampah para pendaki yang dibawa naik, dan memastikan tidak ada sekecil pun sampah yang ditinggalkan di atas gunung.

Source link

Exit mobile version