PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) baru-baru ini mengumumkan recall Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 yang beredar di Indonesia. Recall ini dilakukan karena diperlukan pembaruan software pada komponen Integrated Charge Control Unit (ICCU) yang terdapat pada kedua mobil tersebut. Keputusan recall ini juga merupakan perintah dari prinsipal Hyundai di Korea Selatan.
Haris Agus Wiyono, Kepala Departemen Layanan Purna Jual HMID, menyampaikan bahwa recall ini dilakukan atas perintah global untuk melakukan update software. Hyundai akan memeriksa semua model Ioniq 5, Ioniq 6, dan Genesis G80 yang beredar di Indonesia sejak periode ketiga mobil listrik tersebut mulai dipasarkan.
Komponen ICCU pada ketiga model mobil listrik Hyundai tersebut bertugas mengatur aliran daya listrik ke baterai saat proses pengisian. Terkadang, terjadi kendala saat melakukan pengisian tipe AC, seperti proses pengisian yang lambat atau tidak berjalan dengan baik. Oleh karena itu, Hyundai Indonesia akan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada mobil-mobil tersebut.
Proses recall Hyundai Ioniq 5, Ioniq 6, dan Genesis G80 dilakukan dengan mengundang pemilik mobil untuk diperiksa di dealer resmi Hyundai terdekat. Jika tidak ditemukan masalah selain pada ICCU, maka hanya pembaruan software yang akan dilakukan.
HMID telah menginformasikan recall ini kepada pelanggan melalui berbagai saluran komunikasi dan call center Hyundai. Pelanggan dapat menghubungi layanan call center Hyundai untuk informasi lebih lanjut atau menggunakan layanan pick up service jika kesulitan datang ke bengkel resmi Hyundai.
Hyundai mengajak pemilik Ioniq 5 dan Ioniq 6 untuk melakukan pembaruan software pada ICCU guna meningkatkan pengalaman pengisian baterai. Hyundai akan terus memantau secara berkala pembaruan software pada kendaraan listrik untuk memberikan rasa aman bagi pelanggan.
Terkait spesifikasi, Hyundai Ioniq 5 memiliki empat varian di Indonesia dengan sumber tenaga motor listrik Permanent Magnet Synchronus Motor. Ioniq 6 dilengkapi baterai 77,4 kWh dan dual motor all-wheel drive dengan tenaga maksimal 239 kW. Kedua mobil ini juga memiliki fitur unik Vehicle-to-Load (V2L) yang memungkinkan pengguna mengisi daya peralatan elektronik di luar kendaraan.
