Medan – Sebuah keluarga diduga menjadi korban penyekapan oleh oknum polisi di Hotel Grand City Hall, Medan Sumatera Utara (Sumut) viral di media sosial.
Dikutip dari akun @Heraloebss, kuasa hukum keluarga merekam bahwa kliennya disekap dan diminta tebusan Rp 500 juta.
Dalam audio video tersebut terdengar suara seorang pria marah karena anak yang masih di bawah umur ikut dibawa saat penangkapan keluarga.
Menyikapi kasus tersebut, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan bahwa bukan kasus penyekapan, melainkan penyelidikan tindak pidana narkotika.
Hadi menegaskan bahwa setelah pemeriksaan keluarga yang tidak terbukti sebagai pelaku pengedar narkoba dibebaskan.
Penyelidikan lebih lanjut terkait kasus produksi pil ekstasi dan lima tersangka berhasil ditangkap.
Keluarga yang sempat diduga disekap viral di media sosial, bukan merupakan tersangka dari kasus peredaran narkotika yang baru diungkap.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Indrawienny Panjiyoga membantah turut serta dalam penyekapan keluarga yang viral.
Dari pengungkapan narkotika, polisi berhasil menangkap dua tersangka, HK dan DK, pasangan suami istri yang memproduksi pil ekstasi di laboratorium.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 132 Ayat 2 subsider Pasal 112 Ayat 2, dan Pasal 111 Ayat 1 UU Narkotika dengan ancaman hukuman mati.
