Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Taruna Ikrar sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) pada Senin, 19 Agustus 2024. Taruna Ikrar memimpin pucuk jabatan di BPOM yang sebelumnya dikepalai oleh Penny Lukito itu kemudian untuk sementara diisi oleh Plt Kepala BPOM RI, Lucia Rizka Andalusia. “Mengangkat Taruna Ikrar sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan terhitung sejak saat pelantikan dan kepadanya diberikan hak keunagan, administrasi dan fasilitas lainnya setingkat jabatan eselon 1a sesuai peraturan perundang-undangan,” begitu seperti disampaikan Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Presiden. Pengangkatan Taruna Ikrar sebagai Kepala BPOM sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 114/PPA tahun 2024 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi di Lingkungan BPOM. Penunjukan Taruna Ikrar sebagai Kepala BPOM dilakukan di Istana Negara bersamaan dengan pengangkatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan dan Kepala Badan Gizi Nasional.
Profil Taruna Ikrar
Taruna Ikrar adalah dokter dan ilmuwan juga pendidik biomedis. Taruna lahir di Makassar pada 15 April 1969. Ia adalah anak kelima dari 10 bersaudara yang lahir dari pasangan Abubakar dan Hasna. Setelah lulus dari SMA Negeri 1 Makasar, Taruna melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin lewat jalur PMDK. Saat itu, sebenarnya ia mendapatkan kesempatan untuk berkuliah di tempat lain. Namun sang ibu mengatakan bahwa di keluarga besarnya belum ada yang menjadi dokter. Dukungan dan dorongan sang ibu yang membuat Taruna mantap memilih studi di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin. Ia kemudian menyelesaikan studi di kedokteran pada 1994 lalu menjadi dokter pada tahun 1997.