Sabtu, 7 September 2024 – 13:36 WIB
Bali – Semua pantai di Bali menjadi destinasi wisata bagi wisatawan yang datang ke Bali. Setiap pantai juga memiliki ciri khas dan keindahan yang berbeda, mulai dari sunset, sunrise hingga kulinernya.
Seperti pantai Kuta dan Sanur, dua pantai ini memiliki keindahan yang berbeda. Panorama Sunset yang menjadi favorit wisatawan dimiliki oleh Pantai Kuta dengan hamparan pasir putih. Sedangkan Pantai Sanur mampu menarik wisatawan dengan kecantikan pancaran matahari terbit atau sunrise. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Akan tetapi kedua pantai ini memiliki kuliner tradisional pantai yang sama, yakni lumpia pantai. Jajanan pantai khas Bali ini biasanya dijajakan keliling oleh pedagang lokal di sepanjang pantai. Baik di Kuta maupun di Sanur.
Ada juga beberapa pedagang yang menjual lumpianya sambil duduk di pinggir pantai dengan sebuah kotak kaca sebagai tempat lumpia dan lainnya. Lumpia pantai merupakan makanan seperti ote-ote atau bakwan sayur, tempe goreng, tahu goreng, yang dipotong-potong. Lumpia pantai disajikan dalam kertas pincuk dan diguyur dengan saos khusus yang terbuat dari campuran tepung dan gula merah, petis serta kacang tanah dengan bumbu-bumbu yang khas.
Bagi penggemar lumpia pantai dengan rasa pedas, pedagangnya akan menaburi lumpia ini dengan irisan cabe rawit. Jika kurang manis pembeli juga bisa minta tambah guyuran kecap manis.
Pria paruh baya dari Kabupaten Klungkung, Dewa sejak 1998 telah menjajakan lumpianya di Pantai Matahari Terbit Sanur mengaku jajanan tradisional yang hanya ada di beberapa tempat di Bali ini sangat digemari oleh wisatawan. Lumpia legend Pak Dewa, sebutan para pelanggannya yang datang saat membeli. Dikatakan Dewa, tak hanya wisatawan lokal, akan tetapi lumpia miliknya juga sering dilirik oleh wisatawan asing.
“Banyak bule-bule mereka pada suka. Awalnya cuma nyicipin lalu membeli. Tadi ada enam orang. Komentarnya nice, sampai nambah mereka,” kata Dewa di Pantai Matahari Terbit Sanur, Jumat, 6 September 2024 petang.
Menurutnya beberapa wisatawan mancanegara seperti China, Singapura, Jepang dan Eropa menggemari lumpai pantai ini. Bahkan, wisatawan dari Singapura sempat memesan lumpia miliknya sebagai oleh-oleh saat pulang ke negaranya. Berjualan dari pagi hingga sore hari, pria paruh baya ini mengaku mampu mendapatkan omset Rp200.000 per hari. Lumpia legend Pak Dewa miliknya menjadi jajanan pantai yang telah dikenal pelanggannya di Pantai Matahari Terbit. Selain itu, bumbu lumpia yang diracik sendiri mampu memberikan cita rasa yang digemari pelanggannya.