Sabtu, 14 September 2024 – 11:57 WIB
Jakarta, VIVA – Publik dikejutkan dengan insiden turbulensi yang dialami oleh maskapai Singapore Airlines rute London-Singapura, pada 21 Mei 2024 lalu. Pesawat tersebut kemudian dialihkan terbang ke Bangkok Thailand. Akibat insiden tersebut, satu penumpang meninggal dunia dan 30 orang lainnya luka-luka.
Tak lama berselang, turbulensi parah juga dialami oleh maskapai Qatar Airways pada 26 Mei 2024. Penerbangan dari Doha ke Irlandia ini juga sempat mengalami turbulensi sesaat sebelum mendarat di Dublin. Akibatnya, 12 orang terluka yang terdiri dari 6 orang penumpang dan 6 awak pesawat. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
Selain itu, masih di bulan yang sama, maskapai Air Europa penerbangan dari Madrid Spanyol ke Montevideo Uruguay juga sempat mengalami turbulensi hebat. Pesawat tersebut juga harus melakukan pendaratan darurat di Brazil. Akibat dari turbulensi tersebut, 40 penumpang dibawa ke rumah sakit akibat luka dan trauma ringan.
Terkait dengan sejumlah insiden yang terjadi itu, tidak sedikit dari kita yang bertanya-tanya apa yang perlu dilakukan untuk meminimalisir cedera parah atas insiden tersebut. Pakar sendiri meminta penumpang untuk tetap terus menggunakan sabuk pengaman selama penerbangan. Sebab biasanya, sejumlah penumpang yang mengalami cedera lantaran tidak memasang sabuk pengaman.
Selain menggunakan sabuk pengaman selama penerbangan, tidak sedikit juga publik bertanya-tanya di mana tempat duduk yang paling aman dari goncangan saat terjadi turbulensi? Terkait hal itu, mantan pilot dari maskapai pelat merah tanah air, Hanafi Herlim angkat bicara. Menurutnya, memilih kursi di dekat sayap pesawat adalah yang paling aman.
“Lebih aman penumpang kalau di atas duduk di mana? Duduk di sayap, kalau duduk di sayap goyangan lebih stabil dan tidak ada ke depan ke belakang (turbulensi),” kata dia kepada awak media dalam acara Bincang-bincang #serunyadiTikTok, di kawasan Jakarta Selatan, Jumat 13 September 2024.
Lebih lanjut terkait dengan kursi yang paling aman dari kecelakaan pesawat, Hanafi mengungkap bahwa kursi bagian belakang adalah kursi yang paling aman. Dia menyebut peluang selamat dari kecelakaan ketika duduk di bagian belakang pesawat jauh lebih besar dibandingkan duduk di bagian depan.
“Kursi yang harus dihindari tidak ada, tapi pertanyaannya kursi mana yang aman untuk diduduki pada saat terbang? Amannya dari segi kecelakaan adalah kursi paling belakang, karena biasanya kalau pesawat terjadi crash betul-betul nose-nya (pesawat) kokpitnya dulu. Kursi belakang tendensinya untuk selamat change-nya lebih besar,” ujar dia.