Jumat, 27 September 2024 – 06:30 WIB
Gorontalo, VIVA – Polisi mengungkapkan kondisi terbaru siswi yang terlibat dalam kegiatan tidak senonoh dengan gurunya di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Saat ini, siswi dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) tersebut dikabarkan mengalami trauma yang sangat dalam setelah video hubungan intim dengan gurunya yang berinisial DH (57) tersebar luas di media sosial.
Kapolres Gorontalo AKBP Deddy Herman mengatakan bahwa korban saat ini menutup diri dan menolak untuk pergi ke sekolah akibat kejadian itu. Korban disebut mengalami trauma dan Dinas P3A Gorontalo turun tangan untuk memberikan pendampingan langsung kepada korban.
“Korban mengalami trauma, ketakutan, dan merasa malu karena telah dilecehkan dengan cara yang tidak pantas hingga kejadian itu menjadi viral. Dinas P3A akan memberikan pendampingan psikologis dan memastikan korban tetap bersekolah,” ujar AKBP Deddy Herman kepada wartawan pada Kamis, 26 September 2024.
Deddy mengimbau agar masyarakat yang sudah memiliki video tersebut untuk tidak menyebarkannya lagi. Hal ini dilakukan untuk menjaga perasaan korban, keluarganya, dan keluarga guru yang tidak terlibat dalam kasus tersebut. Selain itu, kasus ini sebaiknya tidak dibahas lagi untuk menjaga kondusifitas.
“Kami juga meminta agar menjaga kondusifitas, jangan memperbesar masalah ini lagi karena jika semakin diperbesar, akan terus teringat dan berdampak banyak bagi keluarga korban dan keluarga guru yang tidak bersalah. Kami juga meminta agar jika sudah memiliki video, tolong jangan disebarluaskan. Lebih baik dihapus,” ungkapnya.
Deddy juga menegaskan agar masyarakat tidak menyebut berapa kali korban berhubungan dengan pelaku seperti dalam video. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan mental dan masa depan korban.
“Saya tidak akan mengatakan berapa kali karena ini menyangkut masa depan anak ini. Setelah videonya beredar, masa depannya sudah hancur. Saya hanya bisa katakan lebih dari 1 kali,” tegasnya.
Sebelumnya, polisi telah menetapkan tersangka gurunya, DH. Penetapan tersangka dilakukan setelah melakukan penyelidikan yang mendalam berdasarkan laporan dari Paman korban sebagai walinya. Laporan polisi diterima dengan nomor LP D199/9/2024 Polres Gorontalo pada tanggal 23 September 2024.
Deddy menambahkan bahwa korban inisial PP (16) yang masih di bawah umur saat ini berada dalam perlindungan, dengan dukungan moral dari keluarga dan teman-temannya.
“Korbannya mengalami trauma, ketakutan, dan malu karena dilecehkan hingga kejadian itu tersebar,” katanya.
Deddy juga menyatakan bahwa pihak kepolisian masih menyelidiki motif di balik pembuatan dan penyebaran video tersebut.
