Ketika Fanny dan Papa Udon membicarakan keturunan mereka, kekhawatiran mereka semakin besar. Mereka berpikir siapa yang akan mendoakan mereka setelah meninggal jika mereka tidak memiliki anak. Fanny menyatakan bahwa mereka mulai berpikir tentang amal yang dapat tetap berlanjut setelah mereka tiada. Salah satu contoh amal jariyah yang mereka prioritaskan adalah membangun rumah tahfiz atau masjid.
Bagi Fanny, amal jariyah ini lebih penting daripada memiliki rumah di dunia. Dia merasa bahwa menggunakan uang untuk amal yang bermanfaat di akhirat lebih baik daripada memiliki rumah mewah di dunia. Meskipun mungkin terdengar ekstrem bagi sebagian orang, Fanny menegaskan bahwa memikirkan kematian dan akhirat seharusnya menjadi prioritas dalam hidup.
Dia menekankan bahwa manusia tidak pernah tahu kapan ajal akan tiba, sehingga penting untuk selalu mempersiapkan diri untuk akhirat. Fanny juga berpesan bahwa jika suatu hari ia dan suaminya telah tiada, dia berharap orang-orang yang menonton videonya bersedia mendoakan mereka.
