Pandemi COVID-19 telah berlalu namun masih menjadi perbincangan di media sosial yang menyebutnya sebagai rekayasa. Bahkan ada yang mengatakan bahwa virus SARS-CoV-2 sebagai penyebab COVID-19 tidak ada.
Menanggapi narasi tersebut, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Mohammad Syahril menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar.
“Tidak benar dan tidak ada bukti yang mengatakan hal tersebut,” ujar Syahril.
Syahril menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 memang benar-benar terjadi dan melanda hampir seluruh negara di dunia, bukan hanya di Indonesia.
“Masalah pandemi COVID-19 ini bersifat internasional, bukan hanya masalah Indonesia,” jelas Syahril pekan lalu seperti dilansir oleh Liputan6.com.
Syahril menegaskan bahwa yang terpenting saat ini adalah bersyukur bahwa Indonesia berhasil mengatasi pandemi COVID-19. Pemerintah, pemangku kepentingan, dan seluruh elemen masyarakat telah bekerja sama untuk mengendalikan COVID-19 sehingga kasusnya berhasil ditekan dan terkendali.
Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mencabut status darurat kesehatan global untuk COVID-19 pada tanggal 5 Mei 2023.
“Pandemi sudah berlalu, status darurat kesehatan global untuk COVID-19 sudah dicabut oleh WHO. WHO juga menyatakan bahwa pandemi telah berakhir,” tambahnya.
“Sekarang tidak relevan lagi untuk mengatakan bahwa pandemi COVID-19 adalah rekayasa. Kita telah berhasil melewati masa pandemi dan kita bersyukur karena bisa menyelesaikannya dengan baik.”
