Setelah demo yang dilakukan oleh ratusan pegawai RS Sardjito, Direksi rumah sakit tersebut berkomitmen untuk mengevaluasi kembali besaran tunjangan hari raya (THR) insentif yang saat ini diberikan sebesar 30 persen bagi karyawan. Karyawan merasa bahwa angka tersebut tidak sesuai dengan tingkat beban kerja yang mereka hadapi setiap harinya. Eniarti, dalam audiensi dengan perwakilan karyawan, menyatakan bahwa evaluasi akan dilakukan dan jika pendapatan naik, maka persentase THR yang diberikan juga akan ditingkatkan.
Aksi damai yang dilakukan oleh ratusan tenaga kesehatan dan administrasi rumah sakit juga telah menyuarakan ketidakpuasan terhadap besaran THR yang mereka terima, yaitu hanya 30 persen dari insentif yang seharusnya. Eniarti menjanjikan bahwa rumah sakit akan melakukan simulasi ulang untuk menentukan besaran THR yang lebih sesuai dengan kemampuan keuangan rumah sakit.
Meskipun hak dasar karyawan seperti gaji telah diberikan secara penuh, pemberian insentif termasuk THR bergantung pada sistem remunerasi yang diterapkan serta kondisi keuangan rumah sakit. Eniarti menegaskan bahwa yang menjadi tuntutan karyawan saat ini adalah besaran insentif yang mereka terima.
Audiensi dan evaluasi kembali terhadap pemberian THR ini dilakukan sebagai respons atas tuntutan dan protes yang dilancarkan oleh karyawan RS Sardjito terkait besaran insentif yang dinilai tidak memadai. Harapannya, harus tercapai kesepakatan yang adil dan sesuai untuk kedua belah pihak.