Kebijakan tarif AS telah memicu lonjakan harga tembaga dan tekanan pada saham sektor farmasi. Langkah Trump menambah ketidakpastian perdagangan global dengan Amerika Serikat baru saja mencapai kesepakatan dagang dengan Inggris dan Vietnam serta menunda sebagian negosiasi dengan China. Negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara Asia lainnya, termasuk Indonesia, telah menerima pemberitahuan tarif 25-40 persen, dengan ancaman tarif lebih tinggi jika ada tindakan balasan dari negara-negara mitra dagang tersebut. Kebijakan tarif tersebut dapat mengakibatkan ketidakstabilan baru di pasar global, memperbesar risiko stagflasi, dan mendorong inflasi akibat kenaikan harga impor barang utama.
Dari sisi teknikal, data on-chain metric menunjukkan tren akumulasi jangka panjang Bitcoin terus berlanjut. Rasio outflow/inflow bulanan turun ke 0,9 atau terendah sejak akhir bear market 2022, yang mengindikasikan lebih banyak Bitcoin ditarik dari bursa dibandingkan yang masuk. Meskipun tekanan jual jangka pendek cukup intens di salah satu exchange global, Bitcoin berhasil bertahan di rentang 100.000-110.000 dolar AS, yang kemungkinan disebabkan terserapnya tekanan jual tersebut oleh tren akumulasi yang sedang terjadi.