Program Sekolah Rakyat yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto bertujuan untuk memerangi kemiskinan melalui pendidikan. Diluncurkan pada tahun ajaran 2025/2026, program ini dimulai dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah pada 14 Juli. Sekolah Rakyat merupakan bentuk implementasi Asta Cita nomor empat Presiden Prabowo yang menyadari pentingnya pendidikan dalam memutus mata rantai kemiskinan. Program ini menyediakan pendidikan gratis berbentuk asrama khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang belum memiliki akses terhadap pendidikan berkualitas.
Kemiskinan menjadi hambatan utama dalam akses terhadap layanan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang layak. Data BPS mencatat bahwa jumlah penduduk miskin mencapai 24,06 juta orang atau 8,57%, dengan 3.170.003 jiwa masuk dalam kategori miskin ekstrem. Kemiskinan memberikan dampak serius terhadap perkembangan sumber daya manusia, membatasi akses terhadap pendidikan berkualitas, pelatihan keterampilan, dan layanan kesehatan yang memadai.
Sekolah Rakyat diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah ketidakmampuan akses pendidikan berkualitas dengan menyediakan fasilitas pendidikan gratis berasrama. Melalui program ini, siswa yang rentan diharapkan dapat menikmati pendidikan setara tanpa beban biaya hidup. Selain itu, Sekolah Rakyat juga dirancang untuk memberikan keterampilan hidup kepada siswa dan membantu mereka mempersiapkan diri untuk masuk ke dunia kerja atau membangun usaha.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Sekolah Rakyat harus dilaksanakan dengan tepat dan sesuai dengan tujuannya. Para siswa diharapkan dapat menjadi generasi muda yang berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Program Sekolah Rakyat menjadi langkah penting dalam upaya mengurangi kemiskinan dan memberikan kesempatan pendidikan yang layak bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
