Remaja berusia 15 tahun dijadikan pemandu karaoke atau lady companion (LC) di sebuah bar di Jakarta Barat setelah dikenal dengan tersangka RH melalui media sosial Facebook. Korban ditawari pekerjaan sebagai LC dengan upah Rp125 ribu dan kemudian ditampung di sebuah apartemen di Jakarta. Namun, setelah mulai bekerja, korban diminta untuk melayani pria hidung belang dalam hubungan seksual dengan bayaran rendah. Korban bahkan mengalami kehamilan lima bulan akibat peristiwa tersebut.
Setelah orang tua korban melaporkan kejadian ini ke Polda Metro Jaya, sebanyak 10 orang ditetapkan sebagai tersangka. Dari 10 tersangka, delapan di antaranya adalah wanita, sementara dua tersangka lainnya masih dalam pengejaran polisi. Para tersangka memiliki peran yang berbeda-beda, mulai dari penampung korban, perantara perekrutan, hingga mami/marketing di tempat kejadian.
Para pelaku dijerat dengan Pasal-pasal yang mengatur tentang perlindungan anak dan tindak pidana kekerasan seksual. Proses hukum terhadap para pelaku masih berlangsung untuk menegakkan keadilan bagi korban. Kejadian ini menjadi peringatan bahwa praktik pelecehan seksual terhadap remaja dan anak di bawah umur masih sangat meresahkan dan harus diberantas secara tegas sesuai hukum yang berlaku.
