Drama penuh tipu-tipu terjadi di Kota Depok ketika seorang perempuan bernama Tasya Khairani (21) nekat mengarang cerita tentang menjadi korban begal di kawasan Beji. Alasan di balik aksi nekat yang dilakukannya itu adalah untuk menutupi utang pinjaman online (pinjol). Awalnya, Tasya melapor ke Polres Metro Kota Depok bahwa motor kesayangannya raib dirampas begal pada Senin, 15 September 2025, yang kemudian ia sebarkan ke media sosial hingga membuat heboh warganet. Namun, kebohongan tersebut tidak bertahan lama setelah polisi menemukan fakta mengejutkan bahwa motor yang diklaim hilang ternyata dijual oleh Tasya ke tetangganya sendiri dengan harga Rp13 juta.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Metro Kota Depok, Ajun Komisaris Polisi Made Budi, menyatakan bahwa motor tersebut tidak hilang melainkan dijual kepada tetangga Tasya. Setelah diinterogasi, Tasya mengaku menjual motor tersebut karena terdesak oleh utang pinjol yang harus dibayarnya. Sayangnya, tindakan Tasya berbuah petaka karena akibat laporan palsu dan berita bohong yang viral, ia sekarang ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Pasal 220 KUHP tentang laporan palsu. Uang dari penjualan motor tersebut digunakan oleh Tasya untuk melunasi hutang pinjaman online yang menyebabkan masalah ini terjadi. Semua peristiwa ini menjadi pelajaran bagi banyak orang tentang risiko dan konsekuensi dari memalsukan laporan kepolisian.
