HomeGaya Hidup5 Risiko Kesehatan yang Terkait dengan Sunat Perempuan

5 Risiko Kesehatan yang Terkait dengan Sunat Perempuan

Sunat perempuan merupakan praktik yang sering dianggap sebagai bagian dari tradisi atau ajaran tertentu. Namun, dibalik praktik ini, terdapat sejumlah risiko kesehatan yang perlu dipahami dengan baik. Tindakan sunat perempuan, baik yang bersifat simbolis maupun dengan pemotongan jaringan, dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental perempuan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Mulai dari risiko infeksi hingga komplikasi saat melahirkan, praktik ini tidak hanya menyangkut masalah budaya, tetapi juga hak kesehatan dan keselamatan perempuan.

Penyelidikan dari WHO menunjukkan bahwa sunat perempuan merupakan bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap perempuan dan anak. Organisasi tersebut menegaskan bahwa Female Genital Mutilation (FGM) atau mutilasi genital perempuan tidak memberikan manfaat kesehatan sama sekali, bahkan menimbulkan dampak negatif yang signifikan. Praktik ini dapat merusak jaringan genital yang sehat serta mengganggu fungsi alami tubuh, semakin ekstrem bentuk sunat yang dilakukan, semakin tinggi pula risiko komplikasi kesehatan yang mungkin terjadi.

Di Indonesia, sunat perempuan masih dilakukan dengan berbagai metode. Berdasarkan data dari UNICEF tahun 2015, Indonesia masuk dalam tiga besar negara yang masih melakukan praktek sunat perempuan. Hasil penelitian dari Komnas Perempuan dan PSKK UGM pada tahun 2017 menunjukkan bahwa mayoritas anak perempuan yang menjalani sunat berusia 1-5 bulan. Sementara itu, data dari Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2021 menunjukkan bahwa sebagian besar anak perempuan mengalami sunat dengan kategori FGM menurut WHO, yang melibatkan pemotongan atau pelukaan.

Risiko kesehatan yang ditimbulkan dari sunat perempuan sangat beragam, mulai dari komplikasi medis, trauma dan gangguan psikologis, gangguan fungsi seksual, hingga komplikasi saat persalinan. Dengan melihat berbagai risiko tersebut, jelas bahwa sunat perempuan bukan hanya sekadar tradisi, melainkan juga praktik yang dapat membahayakan kesehatan serta kesejahteraan perempuan dalam jangka panjang.

ARTIKEL TERKAIT

paling populer