Diskusi Publik yang mengangkat tema ‘Menjelang Putusan DKPP: Problematika Etik Hantui Penyelanggaraan Pilpres 2024’ yang diselenggarakan Indigo Network, Rabu (28/12). Foto: Dokumentasi Indigo Network
jpnn.com, JAKARTA – Direktur Eksekutif Indigo Network Radian Syam meminta pihak terkait agar jangan mempolitisasi aduan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) soal penetapan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai peserta Pilpres 2024.
Hal itu disampaikannya dalam Diskusi Publik yang mengangkat tema ‘Menjelang Putusan DKPP: Problematika Etik Hantui Penyelanggaraan Pilpres 2024’ yang diselenggarakan Indigo Network, Rabu (28/12).
Menurut Radian, putusan DKPP nanti hanya terkait dengan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Trisakti itu menegaskan putusan DKPP sama sekali tidak mengubah penetapan Prabowo-Gibran sebagai capres-cawapres.
Langkah KPU dalam menetapkan pasangan capres-cawapres merupakan upaya tunduk atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang merupakan amanat UUD 1945.
“Tegas kami sampaikan bahwa putusan DKPP terhadap KPU tidak akan mempengaruhi proses Pilpres yang sudah berjalan. Putusan DKPP tidak akan mengubah keputusan KPU tentang penetapan pasangan capres-cawapres,” kata Radian dalam keterangan yang diterima, Kamis (28/12).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik Univesitas Inddonesia Hurriyah menyampaikan perbedaan Pilpres 2024 dan Pilpes 2019 terletak pada kepercayaan publik pada lembaga-lembaga peradilan, seperti MK.
“Tahun 2019 meskipun banyak tuduhan curang, tetapi ketika MK sudah putus, maka semuanya selesai. Namun 2024 ini berbeda, tingkat kepercayaan publik kepada MK sudah menurun akibat adanya permasalahan etik di tubuh MK,” kata Hurriyah.
Direktur Eksekutif Indigo Network Radian Syam meminta pihak terkait agar jangan mempolitisasi aduan ke DKPP soal penetapan capres oleh KPU jangan dipolitisasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News.
