Dokter spesialis anak dan konsultan neurologi Setyo Handryastuti mengatakan bahwa meningitis, yang merupakan peradangan selaput otak pada anak, seringkali sulit didiagnosis dan dapat berkembang dengan cepat. Menurut Handry, penyakit ini sulit didiagnosis dan dapat berkembang dengan sangat pesat. Jika anak tidak mendapatkan pertolongan dalam waktu 24 jam, bisa berakibat fatal.
Masa inkubasi penyakit ini adalah empat hari, dengan rentang waktu antara dua hingga 10 hari. Gejala awal meningitis tidak spesifik, seperti rasa sakit pada kaki, kedinginan pada tangan dan kaki, serta perubahan warna kulit yang abnormal seperti pucat atau berbintik-bintik. Namun, pada kasus meningitis meningokokus invasif yang berkembang pesat, gejala yang muncul tidak spesifik namun dapat menyebabkan konsekuensi yang parah dan mengancam jiwa dalam waktu 15 hingga 24 jam.
Gejala non-spesifik yang dapat terjadi dalam empat hingga 12 jam setelah terkena penyakit ini antara lain demam, gelisah, gangguan gastrointestinal, dan sakit tenggorokan. Dalam 12 hingga 15 jam, dapat muncul ruam hemoragik, nyeri leher, meningismus, dan fotofobia. Dalam rentang waktu 15 hingga 24 jam, pasien bisa mengalami kebingungan atau delirium, kejang, serta kehilangan kesadaran.
Handry menjelaskan bahwa begitu kuman tersebut memasuki tubuh, gejala pertama akan muncul. Dalam waktu kurang dari 24 jam sejak kuman memasuki tubuh melalui saluran napas atas, kuman tersebut akan berkembang. Terdapat jenis patogen atau seluler yang sangat berbahaya, sehingga jika kuman tersebut masuk ke dalam darah, dapat menyebar ke otak dan menyebabkan meningitis, atau jika masuk ke paru-paru, dapat menyebabkan pneumonia.