Home Kriminal Fakta Baru Terkait Pelaku Penembakan di Bogor dengan Korban Driver Ojol Selain...

Fakta Baru Terkait Pelaku Penembakan di Bogor dengan Korban Driver Ojol Selain Memiliki KTA Polri Palsu

0

Rabu, 7 Agustus 2024 – 10:30 WIB

Bogor, VIVA – Polisi mengungkap fakta baru kasus penembakan terhadap seorang korban ojek online di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pelaku berinisial AR (17) dan SI (30) telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka.

Selain mengungkap pemasok dan pabrik senjata milik AZ, polisi dalam penyelidikan juga menemukan identitas ID card kartu tanda anggota atau KTA polisi palsu milik pelaku SI.

“Barang bukti ID card ini sengaja dipalsukan untuk mengelabui razia apapun dengan aparat penegak hukum. Dia mengaku sebagai anggota Polri,” kata Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, Selasa 6 Agustus 2024.

Rio mengatakan terkait identitas itu tengah diselidiki oleh anggotanya termasuk adanya dugaan tindakan kriminal lain. “Kami akan melakukan penyelidikan apakah kartu ID kartu ini sengaja dibuat untuk melakukan tindak pidana lainnya atau untuk menciptakan ketakutan. Pemilik ID card ini adalah SI yang melakukan penembakan,” jelas Rio.

Korban diketahui adalah seorang driver ojol yang sedang mengantar paket di Kecamatan Klapanunggal. Polisi berhasil menangkap dua pelaku dan seorang pemasok pembuat senjata api. Dua pelaku memiliki peran berbeda.

“Pelaku adalah AR dan SI. AR berperan sebagai joki motor berusia 17 tahun. Dan, SI berperan sebagai eksekutor yang melakukan penembakan,” kata Rio.

Rio menjelaskan bahwa saat pengejaran, tim dari Satreskrim Polres Bogor dengan unit reskrim Polsek Klapanunggal langsung bergerak. Tim diberikan waktu 1×24 jam untuk menangkap pelaku.

“Dikembangkan dapat 1 orang yakni AR kemudian sore ditangkap SI di rumah AZ. Kami lakukan penggeledahan karena kami mendapat informasi bahwa penyedia senjata adalah AZ,” jelasnya.

Rio menuturkan bahwa dari pengakuan pelaku, motif penembakan tidak disengaja. Namun, pelaku membawa senjata dengan niat untuk melakukan tindak kriminal yang harus dihukum.

“Jadi, motif tawuran tersebut adalah bahwa AR dan SI janjian melalui medsos Instagram untuk tawuran dengan 7 orang yang kemudian kami amankan,” tuturnya.

Menurut Rio, SI mengaku hanya ingin disejajarkan dengan lawannya dan tidak takut melawan banyak orang. “Motifnya adalah dia merasa hebat dan ingin melawan 7 orang. Dia membawa senjata dengan niat untuk melakukan penembakan. 7 orang tersebut terdiri dari pelajar dan warga biasa,” jelasnya.

Source link

Exit mobile version