Jumat, 25 Oktober 2024 – 15:17 WIB
Jakarta, VIVA – Akibat kasus Kartu Jakarta Pintar (KJP) anaknya, seorang wanita di kawasan Makasar, Jakarta Timur, berinisial IFH mengalami kekerasan secara brutal. Korban IFH diserang secara brutal oleh mantan suaminya, yang berinisial DBU.
Baca Juga :
Ungkapan Kekesalan Orangtua Korban Daycare Lihat Pelaku Menata di Persidangan
Menurut polisi, IFH diserang karena meminta Nomor Induk Keluarga (NIK) untuk mengurus KJP anaknya.
“Kejadian dimulai ketika pelapor meminta nomor induk keluarga atau NIK,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, Jumat, 25 Oktober 2024.
Baca Juga :
Guru Honorer di Konawe Selatan Ditangkap Karena Hukum Anak Polisi, PGRI Akan Kawal
IFH mengalami kekerasan saat meminta NIK mantan suaminya untuk mengurus KJP tersebut. Kejadian penganiayaan tersebut terjadi pada Rabu, 23 Oktober 2024.
Ilustrasi borgol untuk pelaku kejahatan.
Baca Juga :
Risty Tagor Akui Berhubungan Baik dengan Istri Rifky Balweel: Goals Buat Aku
Korban awalnya bertengkar dengan mantan suami saat meminta NIK. Kemudian, korban dimarahi oleh pelaku hingga akhirnya diserang.
“Namun, sayangnya korban malah dimarahi dan terjadilah perdebatan. Akhirnya korban dipukuli,” jelas Kombes Ade.
Akibat serangan brutal ini, korban melapor ke pihak berwajib. Korban mengalami luka di seluruh tubuhnya.
Polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan mendalam. Kasus ini ditangani oleh Polres Metro Jakarta Timur.
“Dengan kejadian tersebut, korban merasakan sakit di bahu kiri, sakit kepala, sakit hidung, dan sakit kepala akibat serangan para pelaku,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Akibat serangan brutal ini, korban melapor ke pihak berwajib. Korban mengalami luka di seluruh tubuhnya.
