Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menyampaikan niatnya untuk menghapus kebijakan kendaraan listrik (EV) yang diperkenalkan oleh Joe Biden. Tindakan ini dipandang sebagai langkah untuk melemahkan standar emisi kendaraan, yang berpotensi berdampak negatif pada lingkungan. Keputusan tersebut merupakan salah satu dari sejumlah langkah eksekutif yang diambil oleh Trump setelah dilantik pada Senin 20 Januari kemarin. Dia juga secara resmi mendeklarasikan “darurat energi nasional” dengan tujuan untuk melemahkan standar lingkungan, yang pada akhirnya memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk polusi dengan lebih leluasa. Trump menjelaskan bahwa penghapusan mandat kendaraan listrik akan memungkinkan konsumen untuk memiliki pilihan yang lebih beragam, yang diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Selain itu, dia juga akan mengakhiri aturan emisi negara bagian yang menghambat penjualan mobil bertenaga bensin. Keputusan ini juga mencakup penghentian pendanaan untuk pengisian daya kendaraan listrik yang sebelumnya dialokasikan melalui berbagai program terkait. Tindakan Trump ini telah menuai beragam respons, terutama dari para pegiat lingkungan yang secara aktif menyuarakan keprihatinan mereka terhadap keputusan tersebut.
