Diabetes melitus (DM) dapat dijelaskan sebagai gangguan metabolisme dengan tingginya kadar gula darah akibat gangguan produksi atau fungsi insulin. Menurut laporan World Health Organization (WHO), diabetes melitus semakin meningkat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak dikelola dengan baik.
Para ahli kesehatan mencatat berbagai faktor yang bisa menjadi penyebab seseorang mengalami diabetes melitus. Beberapa di antaranya adalah kurangnya pemeriksaan gula darah secara rutin, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi minuman dengan pemanis buatan, dan kebiasaan mengonsumsi camilan tidak sehat.
Gejala yang mungkin muncul karena diabetes melitus antara lain poliuria, polidipsia, polifagia, penglihatan kabur, kesemutan atau mati rasa pada tangan dan kaki, luka yang sulit sembuh, serta penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Ada dua jenis diabetes melitus yang utama, yaitu tipe 1 dan tipe 2, dengan penyebab dan karakteristik yang berbeda.
Pencegahan dan pengelolaan diabetes melitus dapat dilakukan dengan mengadopsi gaya hidup sehat, seperti pemeriksaan rutin, pola makan seimbang, dan olahraga teratur. Hal ini penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah risiko komplikasi yang lebih serius. Masyarakat perlu menyadari pentingnya upaya pencegahan ini untuk mengontrol diabetes melitus secara efektif.
