Home Gaya Hidup Memahami Dampak Berita Buruk pada Kesehatan Mental & Cara Mengatasinya

Memahami Dampak Berita Buruk pada Kesehatan Mental & Cara Mengatasinya

0

Membaca berita buruk secara terus-menerus telah menjadi kebiasaan meresahkan di era digital. Fenomena ini dikenal sebagai doomscrolling, di mana seseorang tanpa sadar terus membaca berita negatif yang berkaitan dengan krisis, bencana, atau isu buruk. Kebiasaan ini dipicu oleh rasa ingin tahu yang berlebihan dan dapat berujung pada reaksi emosional yang merugikan kesehatan mental. Akses informasi yang tak terbatas selama 24 jam membuat banyak orang terjebak dalam konsumsi berita negatif yang dapat meningkatkan gejala kecemasan hingga depresi.

Membaca berita buruk memicu respons tubuh yang dikenal sebagai fight or flight, yang menghasilkan gejala stres seperti detak jantung cepat dan pernapasan yang terjaga. Studi menunjukkan bahwa dalam waktu singkat, paparan berita negatif sudah dapat meningkatkan gejala kecemasan dan depresi. Adapun kebiasaan memantau media sosial untuk mendapatkan berita negatif juga dapat meningkatkan perilaku adiktif dan menyebabkan ketidakpuasan serta kecemasan. Gangguan tidur juga bisa timbul setelah membaca berita buruk, mempengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan kelelahan mental dan fisik.

Untuk mengurangi dampak negatif berita buruk, langkah yang dapat diambil antara lain adalah membatasi waktu membaca berita, memilih sumber berita yang positif, dan mengganti konsumsi berita negatif dengan konten yang lebih seimbang. Melakukan kegiatan menyenangkan juga dapat membantu mengelola stres dan kecemasan berlebihan akibat paparan berita negatif. Memahami efek negatif dari kebiasaan membaca berita buruk secara terus-menerus dan strategi untuk mengatasinya penting untuk melindungi kesehatan mental di tengah informasi yang beredar. Tetapi hal ini tidak berarti harus acuh terhadap isu-isu yang terjadi.

Source link

Exit mobile version