Home Gaya Hidup Mengungkap Sejarah Tempe Kedelai, Makanan Fermentasi Nusantara

Mengungkap Sejarah Tempe Kedelai, Makanan Fermentasi Nusantara

0

Tempe, makanan fermentasi khas Indonesia, memiliki sejarah panjang yang mencerminkan inovasi kuliner dan kekayaan budaya yang unik. Berasal dari dapur tradisional masyarakat Jawa, tempe telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaannya yang begitu terkait dengan budaya lokal telah memunculkan berbagai jenis tempe khas Nusantara.

Sejarah tempe di Indonesia dapat ditelusuri melalui Serat Centhini jilid 3, yang mengisahkan perjalanan seorang pemuda bernama Cebolang yang menjelajahi berbagai wilayah. Di dusun Tembayat, Klaten, Cebolang dijamu makan siang dengan hidangan khas berupa tempe santan. Tempe sendiri mulai dikenal sekitar abad ke-17 dan diyakini berasal dari kata “tumpi” dalam bahasa Jawa kuno.

Pembuatan tempe secara turun-temurun dilakukan oleh masyarakat lokal selama lebih dari 400 tahun. Tempe tidak hanya dibuat dari kedelai, tapi juga dari bahan lain seperti kacang, biji-bijian, dan daun-daunan. Berbagai jenis tempe khas Nusantara pun mulai bermunculan, seperti tempe kacang hijau, tempe koro pedang, dan lain sebagainya.

Produksi tempe di Indonesia melibatkan sekitar 150.000 unit usaha yang tersebar di seluruh provinsi. Tempe menjadi lauk utama di berbagai lapisan masyarakat Indonesia dan menyumbang sekitar 10% dari total asupan protein. Selain populer di dalam negeri, tempe juga dikenal luas secara global dan telah diproduksi di lebih dari 20 negara.

Inovasi dan budaya tempe terus berkembang, memperkaya keanekaragaman kuliner Indonesia dan mengangkat kearifan lokal ke kancah global.

Source link

Exit mobile version