Bank Syariah Indonesia (BSI) memiliki visi untuk meningkatkan tabungan wadiah berbasis payroll guna memperkuat basis dana pihak ketiga (DPK) melalui layanan keuangan syariah. Hingga Mei 2025, BSI telah mengelola lebih dari 1,2 juta rekening payroll, dengan pertumbuhan 4,39 persen secara tahunan. DPK BSI juga meningkat 7,40 persen dari Rp297,33 triliun pada Maret 2024 menjadi Rp319,34 triliun pada Maret 2025. Anton Sukarna, Direktur Sales & Distribution BSI, menjelaskan bahwa strategi peningkatan payroll akan memperkuat efisiensi biaya dana dan memperluas literasi keuangan syariah di Indonesia. Ekosistem payroll dipandang sebagai pintu masuk strategis untuk memperkenalkan layanan keuangan syariah kepada masyarakat, terutama dari berbagai institusi strategis dan sektor swasta. Saat ini, BSI telah mengelola payroll ASN sebanyak 253 ribu rekening, serta menargetkan perluasan layanan kepada nasabah dari perusahaan besar melalui program promosi. Diharapkan pertumbuhan payroll BSI akan tetap positif hingga pertengahan 2025, mengingat kondisi likuiditas yang kompetitif. Payroll menjadi strategi efektif untuk mengelola DPK dengan terkontrol dan memastikan kelangsungan bisnis yang aman. Nasabah payroll juga menjadi prioritas dalam pembiayaan konsumer BSI karena profil risiko yang sehat dan terukur.
