PBB (ANTARA) – Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) melaporkan bahwa pemutusan akses internet di Gaza telah menghambat warga Gaza untuk menerima peringatan militer dari Israel. Militer Israel telah memberikan peta Gaza dengan garis merah yang menunjukkan zona pertempuran yang berbahaya bagi warga sipil, namun akses internet yang terputus mempersulit warga untuk menerima informasi ini.
Menurut laporan OCHA, Gaza masih dalam keadaan tanpa akses internet setelah rute kabel serat optik terakhir yang menghubungkan wilayah tersebut terputus. Mitra kemanusiaan terus berupaya memperbaiki koneksi internet di Gaza, namun otoritas Israel telah menolak lebih dari 20 permohonan untuk melakukan pekerjaan tersebut sejak bulan April lalu.
Blokade bahan bakar yang telah berlangsung lebih dari 100 hari juga terus berlanjut, menghambat pasokan bahan bakar yang penting untuk layanan kesehatan dan kehidupan sehari-hari di Gaza. Pejabat bantuan PBB mengungkapkan bahwa upaya untuk membawa bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza juga dihadang oleh berbagai hambatan, baik dari Israel maupun kelompok bersenjata di wilayah tersebut.
Tindakan represif terhadap warga Gaza yang kelaparan dan pekerja kemanusiaan yang memberikan bantuan juga menimbulkan keprihatinan serius. Tom Fletcher dari PBB menyatakan bahwa upaya kemanusiaan harus diizinkan untuk dilaksanakan tanpa ancaman maupun hambatan apapun. Kelaparan dan kesulitan akses harus segera ditangani secara menyeluruh untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar di Gaza.