Aryna Sabalenka meraih kemenangan yang luar biasa dalam pertandingan final US Open dengan mengalahkan Amanda Anisimova 6-3, 7-6(3). Prestasi ini menjadikannya sebagai petenis putri pertama yang berhasil mempertahankan gelar US Open sejak tahun 2014. Sabalenka, yang sudah menduduki peringkat WTA sepanjang tahun, mengakhiri musim dengan meraih gelar Grand Slam pertamanya setelah beberapa kali kalah di final major sebelumnya. Dalam penutupan musim yang gemilang ini, Sabalenka berhasil memenangkan empat gelar dari 11 turnamen major yang diikutinya dalam tiga tahun terakhir.
Torehan kemenangan ini membuat Sabalenka mencatatkan 100 kemenangan di ajang Grand Slam, dengan persentase kemenangan 0,794. Ia kini mengoleksi dua gelar di US Open dan Australian Open, menunjukkan kesuksesan yang mengesankan dalam waktu yang relatif singkat. Meskipun Anisimova memiliki catatan head-to-head yang menguntungkan atas Sabalenka, dalam pertemuan ke-10 mereka, Sabalenka mampu tampil lebih unggul.
Dalam pertandingan ini, Anisimova kesulitan menemukan ritme permainannya dan membuat terlalu banyak kesalahan sendiri. Sabalenka, di sisi lain, mampu memanfaatkan peluang break point dengan baik. Kemenangan Sabalenka dalam pertandingan ini mengukuhkan posisinya sebagai salah satu petenis putri terbaik saat ini.
Dengan kesuksesan ini, Anisimova akan naik ke peringkat 4 dunia dalam daftar WTA. Pertandingan antara keduanya menunjukkan betapa pentingnya meraih set pertama, terutama dalam kejuaraan sekelas US Open. Bagi Sabalenka, kemenangan ini sangat istimewa karena ia mampu mengatasi tekanan dalam momen-momen krusial. Saat pertandingan mencapai puncaknya, Sabalenka berhasil mengonversi match point ketiganya dan meraih gelar US Open keduanya berturut-turut.
