Anggota Komisi VII DPR RI, Bane Raja Manalu, menyambut positif pengembalian status green card atau kartu hijau UNESCO Taman Bumi (Geopark) Kaldera Toba, Sumatera Utara. Menurutnya, penting untuk menjaga bersama-sama status kartu hijau Geopark Kaldera Toba dengan memperhatikan pelestarian dan pemanfaatan untuk ilmu pengetahuan serta peningkatan ekonomi. Bane menekankan perlunya penetapan zonasi tata kelola kawasan Danau Toba seperti zona wisata kekhususan dan zonasi wisata massal guna menjaga keanekaragaman hayati kawasan Danau Toba serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Dia juga mengingatkan agar melibatkan masyarakat dalam pelestarian dan pengembangan kawasan Danau Toba. Geopark Kaldera Toba kembali mendapatkan kartu hijau setelah diumumkan pada Sidang Komite Eksekutif ke-11 Konferensi Global Geopark Network di Kutralkura, Chile. Indonesia berhasil mempertahankan tiga geopark dalam sidang ini, termasuk Kaldera Toba, Ciletuh-Pelabuhan Ratu, dan Rinjani. Kartu hijau adalah penilaian tertinggi keanggotaan Global Geopark Network yang memungkinkan Kaldera Toba menyandang status UNESCO Global Geopark selama empat tahun ke depan.
Kartu ini juga menjadi indikator standar pengelolaan yang memenuhi protokol UNESCO Global Geopark, dengan evaluasi pengelolaan dilakukan secara berkala setiap empat tahun. Gubernur Sumatera Utara juga mengajak untuk bersama-sama menjaga Geopark Kaldera Toba. Hal ini menunjukkan keterlibatan dan komitmen semua pihak dalam mempertahankan status UNESCO Global Geopark Kaldera Toba.
