Komisi Jasa Keuangan Korea Selatan sedang merencanakan untuk mengajukan rancangan undang-undang terkait regulasi stablecoin pada bulan Oktober mendatang. Langkah ini sejalan dengan diskusi Presiden Circle, Heath Tarbert, tentang peluang kerja sama dalam penggunaan stablecoin dengan sejumlah bank besar di Korea Selatan. Menurut Coinmarketcap, rencana ini diharapkan dapat mempercepat adopsi stablecoin di Asia, menarik minat dari institusi keuangan, serta memperkuat infrastruktur keuangan digital di kawasan tersebut. Korea Selatan, bersama dengan Jepang, dianggap sebagai negara yang memimpin dalam adopsi aset digital.
Heath Tarbert dijadwalkan akan bertemu dengan bank-bank utama di Korea Selatan, seperti KB Kookmin dan Hana, untuk membahas kemungkinan kolaborasi dalam pengembangan stablecoin. Rencana pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari rencana pemerintah Korea Selatan yang akan mengeluarkan aturan terkait penerbitan, manajemen aset, dan pengendalian risiko terkait stablecoin. RUU yang diusulkan diharapkan dapat memberikan kejelasan hukum seputar penerbitan stablecoin, termasuk potensi peluncuran stablecoin berbasis won selain USDC.
