Home Kesehatan Penggunaan Antibiotik Sembarangan Membuat Bakteri Menjadi Kekebalan, Mengakibatkan Pengobatan Menjadi Sulit

Penggunaan Antibiotik Sembarangan Membuat Bakteri Menjadi Kekebalan, Mengakibatkan Pengobatan Menjadi Sulit

0

Penggunaan obat antibiotik yang tidak bijaksana menyebabkan bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik, yang dikenal sebagai resistensi antimikroba (antimicrobial resistance/AMR). Hal ini membuat pengobatan dan perawatan pasien menjadi semakin sulit.

“Merawat pasien dengan infeksi AMR sangat sulit karena beberapa faktor,” kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Azhar Jaya, SH, SKM, MARS.

Pertama, terbatasnya pilihan obat. Obat yang efektif untuk pasien AMR mungkin tidak tersedia atau mahal, dan patogen bisa menjadi resisten terhadap antibiotik yang sudah ada.

“Kedua, penegakan diagnosis menjadi lambat. Dibutuhkan pemeriksaan kultur dan uji kepekaan dalam menegakkan diagnosis pasien infeksi lama, di mana proses pemeriksaan tersebut memerlukan waktu yang memperlambat perawatan yang tepat. Selain itu, dibutuhkan komitmen pimpinan rumah sakit untuk optimalisasi fungsi laboratorium.”

Faktor ketiga terkait dengan efek samping. Pengobatan resistensi antimikroba seringkali memerlukan antibiotik dengan efek samping yang berat atau risiko toksisitas.

Keempat, penyebaran infeksi AMR. Infeksi resistensi antimikroba dapat menyebar dengan cepat, terutama di lingkungan rumah sakit, sehingga langkah-langkah pengendalian infeksi yang ketat diperlukan.

“Kelima, biaya yang tinggi. Karena perawatan AMR membutuhkan waktu yang lama (Length of Stay/Los memanjang), pengobatan AMR menjadi sangat mahal, produktivitas pasien dan keluarga penunggu menurun, serta membebani pasien dan jaminan kesehatan,” lanjut Azhar dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com pada Kamis, 19 September 2024.

Source link

Exit mobile version