Salah satu warga Baduy yang terkonfirmasi tuberkulosis atau TB dirujuk ke RSUD Banten untuk segera mendapatkan pengobatan. Hal ini dilakukan karena kondisi pasien bernama Sadi semakin memburuk namun tidak kunjung mendapat obat.
Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif mengatakan, “Kami berharap kondisi warga Baduy yang teridentifikasi positif TB, Ayah Sadi, kembali sembuh.”
SRI melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap warga Baduy dua minggu yang lalu, dengan melibatkan IDI Serang dan mahasiswa fakultas kedokteran Unjani Bandung. Dari pemeriksaan tersebut, lima warga Baduy termasuk Sadi terindikasi positif terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab tuberkulosis.
Meskipun demikian, pasien TB belum mendapatkan pengobatan dari puskesmas Cisimeut sebagai pendamping kesehatan masyarakat Badui. Oleh karena itu, SRI membawa Sadi ke RSUD Banten karena kondisinya memburuk namun tidak mendapat pengobatan.
Muhammad Arif mengungkapkan, “Kami sudah beberapa kali menyampaikan kepada petugas puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat agar memberikan pengobatan gratis kepada warga Baduy yang positif TB, namun pasien tersebut belum menerima obat.”
Setelah mendapatkan informasi bahwa kondisi Sadi semakin memburuk, relawan menjemputnya dan membawanya ke puskesmas setempat untuk pengobatan. Namun, petugas menyarankan agar pasien dirujuk ke RSUD Banten. Akhirnya, Sadi dibawa ke RSUD Banten dengan ambulans untuk menjalani perawatan dan pengobatan.
Muhammad Arif mengatakan, “Kami merasa lega sekarang karena Sadi sudah menjalani pengobatan dan sesak nafasnya sudah mulai normal kembali.”