Peran penting kesehatan mental perempuan sebagai pondasi keluarga telah diungkapkan oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan, Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi. Perempuan, dengan berbagai peran yang diemban seperti pekerja, pengasuh, dan pemimpin, memiliki dampak luas terhadap kesehatan mental mereka. Kesehatan mental yang baik pada perempuan tidak hanya memengaruhi diri mereka sendiri, tetapi juga keluarga dan komunitas secara keseluruhan. Imran menegaskan bahwa perempuan yang sehat secara mental akan lebih mampu berkontribusi dalam pertumbuhan sosial dan ekonomi.
Dalam rangka peringatan Hari Perempuan Sedunia dengan tema “Accelerate Action,” Imran menyatakan bahwa mendukung kesehatan mental perempuan merupakan investasi untuk masa depan yang lebih inklusif dan sejahtera. Namun, meskipun pentingnya kesehatan mental perempuan diakui, masih terdapat banyak tantangan yang dihadapi. Mulai dari tingginya beban gangguan mental yang dialami perempuan, dimana menurut WHO, risiko depresi pada perempuan dua kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Akses terhadap layanan kesehatan mental juga masih terbatas, terutama di negara berkembang dan daerah terpencil, dengan adanya pandemi COVID-19 yang memperburuk kondisi tersebut.
Selain itu, ketidaksetaraan gender dalam akses kesehatan mental juga menjadi masalah yang dihadapi perempuan. Banyak perempuan menghadapi hambatan ekonomi, stigma sosial, dan ketimpangan struktural dalam mencari bantuan kesehatan mental. Hal ini membuat perempuan yang mengalami stigma sosial sering merasa terisolasi, yang kemudian memperburuk kondisi mental mereka. Dengan adanya kondisi ini, penting untuk terus mendukung kesehatan mental perempuan guna menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera secara keseluruhan.
