Hari Hipertensi Sedunia diperingati setiap tanggal 17 Mei untuk meningkatkan kesadaran global tentang bahaya tekanan darah tinggi atau hipertensi, penyakit yang seringkali tanpa gejala namun berdampak serius bagi kesehatan jantung. Salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran ini adalah dengan rutin memeriksa tensi. Sebelum memeriksa tensi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti yang dibagikan oleh dr. Henry Suhendra, pendiri dan ketua KILO (KOMUNITAS INDONESIA LAWAN OSTEO-SARCOPENIA).
Menurut dr. Henry, penyakit kardiovaskular dan kanker adalah penyakit paling mematikan di dunia, dan hipertensi berkaitan erat dengan kedua penyakit tersebut. Sebanyak 50 persen serangan jantung dan stroke dikaitkan dengan hipertensi. Oleh karena itu, memantau tensi secara rutin menjadi kunci dalam mengendalikan hipertensi.
Dalam melakukan pengukuran tekanan darah, dr. Henry menekankan pentingnya hasil yang akurat. Ada enam hal penting yang kerap diabaikan saat mengukur tensi, di antaranya adalah pentingnya istirahat sebelum pengukuran. Pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan setelah istirahat, dengan duduk diam selama lima hingga sepuluh menit tanpa berbicara, menggunakan ponsel, atau bergerak aktif.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pengukuran tekanan darah bisa menjadi lebih akurat dan menjadi dasar diagnosis yang tepat. Meningkatkan kesadaran tentang hipertensi dan memperhatikan detail-detail penting dalam pengukuran tensi merupakan langkah awal yang penting dalam menjaga kesehatan jantung.
