Penggunaan Personal Listening Device (PLD) seperti earbuds, headphone over-ear, earphone TWS, dan bone conduction headset sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang. Namun, perlu diingat bahwa ada risiko terkait penggunaan PLD dalam jangka waktu yang lama. Dosen Departemen Telinga, Hidung, Tenggorok, Bedah Kepala Leher (THT-KL) FKUI, Fikri Mirza Putranto mengingatkan pengguna PLD agar segera memeriksakan diri ke dokter THT jika mengalami dua dari tiga kondisi berikut. Hal ini penting karena penggunaan PLD lebih dari 4 jam per hari, volume di atas 80 persen, atau munculnya nyeri atau berdenging setelah penggunaan dapat mengakibatkan gangguan pendengaran.
Dalam penanganan gangguan pendengaran akibat bising, tata laksana akan disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Pada kasus cedera yang bersifat akut, seperti telinga berdenging khususnya dalam kurun waktu kurang dari 12 minggu, pengobatan medis masih merupakan pilihan yang memungkinkan. Namun, untuk kondisi kronis tanpa gangguan psikologis, terapi transcranial magnetic stimulation yang melibatkan dokter neurologi dapat menjadi alternatif. Jika gangguan pendengaran sudah menetap dan disertai dengan keluhan psikologis seperti stres atau depresi, penanganan harus melibatkan psikolog atau psikiater untuk membantu dalam proses pemulihan. Jadi, sangat penting bagi pengguna PLD yang mengalami kondisi tersebut untuk tidak menunda-nunda kunjungan ke dokter THT guna mendapatkan penanganan yang tepat.