Flu tulang adalah istilah tak resmi yang merujuk pada gejala infeksi yang menyebabkan nyeri hebat pada tulang dan sendi. Menurut dokter spesialis ortopedi dan traumatologi di Rumah Sakit EMC Tangerang dan Sentul, Karisa Kartika Sukotjo, ada lima gejala umum yang sering dialami oleh pasien flu tulang. Gejala tersebut meliputi demam tinggi hingga mencapai 39-40°C, sensasi sakit parah di area sendi seperti lutut, punggung, atau pergelangan, pembengkakan pada sendi yang membuat gerakan terasa kaku atau nyeri, kelelahan ekstrem disertai sakit kepala, mual, dan terkadang ruam pada kulit, serta nyeri otot terutama di sekitar lengan dan kaki.
Meskipun istilah flu tulang bukan termasuk dalam istilah medis resmi, masyarakat sering menggunakannya untuk menggambarkan gejala infeksi tertentu yang menyebabkan sakit di tulang dan sendi. Flu tulang dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti chikungunya, infeksi bakteri, dan jamur yang menyerang jaringan tulang seperti pada kondisi osteomielitis. Kondisi ini dapat berlangsung singkat atau lama dan umumnya menyerang tulang panjang seperti paha dan lengan.
Beberapa kondisi kesehatan yang sering dikaitkan dengan keluhan flu tulang, antara lain chikungunya dan infeksi Parvovirus B19. Chikungunya adalah infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, menyebabkan demam tinggi dan nyeri sendi mendadak. Sementara Parvovirus B19 merupakan virus yang dapat menyebabkan nyeri sendi dan ruam pada orang dewasa dengan gejala yang menyerupai flu.
Dalam upaya untuk menurunkan angka demam berdarah dengue (DBD), beberapa langkah seperti menyebar nyamuk berbakteri Wolbachia telah ditempuh. Metode ini telah terbukti dapat menurunkan angka kasus DBD dan mereduksi penyakit lain yang berkaitan.
