Biduran atau urtikaria bukanlah kondisi yang muncul begitu saja tanpa sebab. Saat tubuh bereaksi terhadap suatu pemicu, sel-sel kulit melepaskan histamin dan zat kimia lain yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah kecil. Akibatnya, timbul bentol, ruam merah, serta rasa gatal. Beberapa penyebab umum biduran menurut NHS UK, ACAAI, dan AAD yang sering dialami banyak orang antara lain adalah alergi makanan, obat-obatan tertentu, gigitan atau sengatan serangga, faktor lingkungan dan fisik, infeksi dan penyakit tertentu, stres dan faktor emosional, dan idiopatik (tidak diketahui penyebabnya).
Alergi makanan seperti kacang tanah, telur, susu sapi, dan ikan menjadi pemicu umum biduran, dengan reaksi yang dapat muncul dalam waktu singkat setelah konsumsi. Obat-obatan seperti antibiotik dan obat pereda nyeri juga dapat menimbulkan biduran, bahkan dengan gejala serius seperti sesak napas. Sengatan serangga seperti lebah dan nyamuk juga dapat memicu reaksi biduran, terutama pada individu yang rentan alergi.
Faktor lingkungan dan fisik seperti suhu dingin, panas, tekanan pada kulit, dan paparan sinar matahari juga dapat menyebabkan biduran. Infeksi virus dan bakteri, serta penyakit autoimun dan gangguan tiroid, terkadang juga menjadi pemicu biduran. Selain itu, stres emosional merupakan faktor yang sering terkait dengan munculnya biduran, karena dapat memicu pelepasan histamin berlebih.
Meskipun sebagian besar penyebab biduran dapat diidentifikasi, ada juga kasus kronis yang tidak diketahui penyebab pastinya. Kondisi ini dikenal sebagai chronic idiopathic urticaria dan biasanya memerlukan terapi jangka panjang untuk mengontrol gejala. Biduran, baik yang disebabkan oleh alergi maupun faktor lainnya, dapat mengganggu kualitas hidup seseorang sehingga penanganan yang tepat sesuai dengan penyebabnya sangat penting untuk mencegah kekambuhan atau gejala yang lebih serius.
