Skin barrier yang rusak dapat menimbulkan berbagai tanda yang dapat terlihat maupun terasa. Salah satu tanda yang paling umum adalah kulit terasa kering dan kasar. Hal ini disebabkan oleh kehilangan kelembapan alami kulit akibat lapisan pelindung yang rusak. Selain itu, kulit yang tidak terlindungi dengan baik cenderung lebih sensitif dan dapat muncul rasa gatal serta sensasi tidak nyaman, terutama saat terpapar bahan aktif pada produk perawatan kulit.
Peradangan juga dapat terjadi pada kulit dengan skin barrier yang rusak, dimana kulit akan lebih mudah memerah terutama setelah terpapar sinar matahari atau polusi. Selain itu, jerawat dan breakout juga lebih mudah muncul karena kulit tidak mampu melawan bakteri penyebab jerawat dengan efektif. Kulit yang terasa lebih sensitif dari biasanya juga dapat menjadi tanda skin barrier melemah, menyebabkan reaksi berlebihan terhadap produk skincare yang sebelumnya aman digunakan.
Proses penyembuhan luka juga menjadi lebih lambat pada kulit dengan skin barrier yang rusak. Kulit sehat dengan skin barrier yang kuat mampu memperbaiki dirinya dengan cepat saat terjadi luka kecil, namun proses penyembuhan akan melambat jika lapisan pelindung kulit rusak. Selain itu, skin barrier yang terganggu juga dapat memengaruhi tekstur kulit, menyebabkan permukaan kulit terasa tidak rata, kusam, dan terlihat kasar. Jadi, penting untuk mengenali tanda-tanda skin barrier yang rusak agar dapat melakukan langkah-langkah untuk mengembalikan kesehatan kulit.
